KABUPATEN KETAPANG
TNI AL Lanal Ketapang Amankan 11,1 Ton Bawang Bombay Ilegal, Tingkatkan Pengawasan Maritim
BorneoKita.co.id, Ketapang .- TNI AL kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kedaulatan maritim dan memerangi penyelundupan yang merugikan negara. Kali ini, Pangkalan TNI AL (Lanal) Ketapang mengadakan konferensi pers untuk mengungkap keberhasilan Tim Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Ketapang dalam menggagalkan upaya penyelundupan bawang bombay ilegal sebanyak 11,1 ton. Kejadian ini berlangsung di Mako Lanal Ketapang, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, pada Kamis (5/6).
Keberhasilan ini bermula dari operasi Tim F1QR Lanal Ketapang yang memperoleh informasi terkait truk yang membawa barang ilegal. Pada Selasa malam (3/6), tim melakukan pemantauan dan pengecekan terhadap truk-truk yang berada di atas kapal KM Dharma Ferry II di Dermaga Pelindo Sukabangun, Kabupaten Ketapang, yang akan berangkat menuju Pulau Jawa.
Setelah dilakukan pemeriksaan, salah satu truk ditemukan membawa bawang bombay ilegal yang tidak dilengkapi dokumen karantina serta surat keterangan asal barang. Barang tersebut juga disembunyikan di dalam kardus bekas yang diduga berasal dari Malaysia.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, truk tersebut diketahui membawa 680 karung bawang bombay ilegal, dengan total berat 11,1 ton, yang jika dihargakan setara dengan Rp 227.300.000, dengan harga jual diperkirakan mencapai Rp 388.500.000.
Pemilik barang yang berinisial BE, beserta sopir truk berinisial Z, kemudian dibawa ke Kantor Denpomal Lanal Ketapang untuk diamankan sementara, hingga dilakukan pengecekan lebih lanjut oleh petugas terkait, seperti Bea Cukai Ketapang dan Pihak Karantina Pelabuhan Ketapang.
Komandan Lanal Ketapang, Letkol Laut (P) Ivan Halim, memberikan apresiasi kepada Tim F1QR Lanal Ketapang atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan bawang bombay tersebut. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti keseriusan Lanal Ketapang dalam menjaga wilayah maritim dari praktik ilegal yang merugikan negara, khususnya petani lokal.
"Tindakan ini bukan hanya penegakan hukum, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap ketahanan pangan nasional, dengan harapan hasil panen bawang bombay dari petani lokal akan lebih bernilai dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Penangkapan ini juga merupakan komitmen TNI AL dalam mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto untuk menindak tegas segala bentuk penyelundupan. Keberhasilan penggagalan penyelundupan bawang bombay ini sejalan dengan perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang menginstruksikan seluruh prajurit Jalasena untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap pelanggaran penyelundupan di wilayah pelabuhan dan perairan Indonesia. (BK,Red)