PILKADA KALBAR
Midji Janjikan " 5000 Beasiswa Pendidikan Perguruan Tinggi Buat Masyarakat dan Dukungan Pertambangan Rakyat " saat Kampanye Dialogis di Ketapang
BoneoKita.co.id, Ketapang.- Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, melaksanakan kampanye dialogis bersama masyarakat di Desa Kali Nilam, Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang, Rabu malam tanggal 17 Oktober 2024. Didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Daerah Sutarmidji-Didi Haryono, M. Febriadi, serta perwakilan dari pimpinan partai pengusung Midji-Didi pada Pemilihan Kepala Daerah Kalbar 2024.
Terlebih dahulu, Midji menyampaikan bahwa pada awal periode pertama kepemimpinannya, capaian infrastruktur jalan dalam kondisi mantap berkisar 49,9 persen. Meskipun mengalami situasi pembiayaan untuk penanganan COVID-19, hingga akhir kepemimpinannya tinggal tersisa kurang lebih 20 persen jalan provinsi yang perlu diselesaikan.
Selain itu, di bidang kesehatan, telah dilakukan penambahan gedung dan pelayanan spesialis, di antaranya kemoterapi dan layanan kanker di Rumah Sakit Umum Sudarso. Ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan bagi masyarakat di Kalimantan Barat. Selanjutnya, di bidang keagamaan, telah lebih dari 1.000 hafidz difasilitasi.
Midji berjanji bahwa pada periode yang akan datang, jika terpilih nanti, akan menuntaskan 20 persen jalan provinsi yang belum tertangani. Selain itu, juga akan disiapkan 5.000 beasiswa untuk pendidikan perguruan tinggi bagi masyarakat yang tidak mampu dan memiliki prestasi. "Saya miris kalau ada mahasiswa yang drop out (DO) karena tidak ada biaya," tegasnya.
Midji melayani sesi tanya jawab dengan ratusan masyarakat yang hadir memadati Lapangan Futsal Kali Nilam. Dalam dialog dua arah tersebut, Midji menegaskan komitmennya untuk mendukung pertambangan rakyat dan pemekaran provinsi baru di Kabupaten Ketapang. Midji juga menyampaikan bahwa dialog ini sekaligus menampung aspirasi warga sebagai masukan dalam memperkuat visi dan misi pembangunan Kalbar ke depan.
Pada bagian akhir, Midji berpesan secara khusus , “Apapun yang terjadi, anak harus sekolah. Hanya sekolah yang bisa merubah ekonomi keluarga.”